Kincir-kincir Kecerian di Jetisan

Jetisan-Kincir-kincir angin itu berputar di Desa Jetisan. Mereka berputar kencang dengan penuh keceriaan. Berputarnya kincir angin tersebut tidak terlepas dari hembusan angin yang meniupnya. Angin yang baik berhembus dan menggerakkan kincir angin. Kincir angin dan angin itu sendiri adalah sahabat yang memiliki ikatan erat. Perumpamaan di atas adalah gambaran yang terjadi minggu ini. Bilamana kincir angin adalah adik-adik Jetisan maka tim ceria adaah angin pendorong kincir itu bergerak.
Minggu ini tepatnya tanggal 17 Mei adalah good time bagi adik-adik Jetisan berkumpul bersama tim ceria. Tim ceria telah merencanakan mengisi kegiatan outbond untuk yang kedua kalinya. Outbond kali ini diadakan untuk mengisi waktu libur satu hari serta untuk menciptakan suasana baru bagi adik-adik Jetisan. Sebagaimana kita tahu kegiatan outbond dapat melatih kekompakan dan belajar untuk berkompetisi secara sehat.
Dalam kegiatan tersebut terhitung ada belasan anak yang ikut outbond bersama tim ceria, meskipun mulainya agak kesiangan ternyata mereka menikmati permainan yang  ada, beberapa permainan outbond yang tim ceria mainkan diantaranya adalah:


->Bermain peran "pohon-kelinci-penebang pohon"
Dalam permainan ini adik-adik dibagi secara berkelompok dimana satu kelompok terdiri dari tiga orang. Di dalam satu kelompok ada yang berperan sebagai pohon dan kelinci. Aturan permainannya adalah jika ada perintah "ada penebang pohon" maka pohon yang berpasangan hariu berganti pasangan dan  berpindah ke tempat lain. Lalu apabila dikatakan "ada gempa" maka baik kelinci maupun pohon harus berganti pasangan dan pindah tempat. Bagi pohon atau kelinci yang tidak menemukan pasangannya maka dia akan mendapat tugas yang telah disepakati sebelumnya.

-> Melatih kejujuran, kekompakan, dan leadership melalui Petak Umpet Kerikil
Dalam permainan ini adik-adik terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan B. Setiap kelompok memiliki pemimpin yang bertugas untuk mengakomodasi saran dari anggota kelompoknya. Permainan dimulai berurutan dari A ke B lalu kembali seterusnya. Jika A yang mulai dahulu maka pemimpin kelompok A akan ditugasi untuk menyembunyikan kerikil diantara anggotanya. Tugas kelompok B adalah berusaha menebak dimana kerikil itu disembunyikan. Aturannya kelompok yang mampu menebak dengan benar sebanyak tiga kali maka kelompok itulah pemenangnya.

-> Lanjutkan Apa...
Dalam permainan ini masih dimainkan secara berkelompok. Ada dua kelompok yaitu A dan B. Permainan dimulai berurutan dari A ke B bergiliran. Jika kelompok A yang bermain dahulu maka secara bersama-sama anggota kelompok A akan mengatakan sesuatu misalnya tentang "bundar" maka kelompok B diharuskan untuk melanjutkan kata yang berkaitan dengan kata bundar yang diteriakkan secara bersama-sama. Permainan ini cukup tricky sehingga menuntut pembendaharaan kata yang banyak selaian juga kekompakan.
A: Biru langit-biru langit biru langit apa. Sekarang langit mendung, mendungnya-mendung apa?
B: Mendung awan-mendung awan, mendung awan namanya, sekarang awan panas-panas apa namanya?
-> Hulahop Berantai
Dalam permainan ini juga dilakukan secara berkelompok. Adik-adik dibagi menjadi dua kelompok A dan B. Mereka diminta untuk membentuk rantai dengan cara bergandeng tangan secara melingkar. Lalu hulahop dimasukkan ke dalam rantai tangan tersebut. Ini adalah permainan adu tangkas dan kecepatan, siapa yang terlebih dahulu mampu memindahkkan hulahop dari  pemain awal hingga kembali ke pemain semula maka kelompok itulah pemenangnya. Permainan ini sangat seru karena setiap pemain harus mampu memasukkan tubuhnya ke dalam hulahop, tanpa melepas tangannya. Jika rantai terputus maka harus diulang dari awal.
Kegiatan outbond ini menjadi berkesan setelah di akhir acara adik-adik berkumpul dan diajak mengungkapkan perasaan mereka tentang outbond tersebut. Satu kata yang masih teringat yaitu "semangat".



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengenal Tahap Bermainnya Anak-anak

Ketika anak-anak sedang bermain, setidaknya ada dua hal yang ingin orang tua perhatikan dari anaknya yang pertama orang tua ingin mengetahui anak sedang bermain apa dan yang kedua orang tua ingin tahu si anak sedang bermain dengan siapa. Dengan mengetahui kondisi tersebut orang tua biasanya sudah merasa lega dan tidak khawatir terhadap perilaku sang anak. Namun demikian, ada pula orang tua yang bersikap berlebihan merasa bahwa kedua hal itu tidak cukup. Mereka beranggapan anak harus dibatasi jenis permainnanya dan ditentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sang anak.
Padahal, anak-anak akan mudah berkembang jika diberikan kebebasan dalam memilih permainan. Orang tua cukup memberikan akses dan wadah bermain bagi anak-anak, tanpa harus membatasi ruang bermain bagi sang anak sebab pada dasarnya jenis-jenis permainan anak akan mengikuti tahapan tertentu sesuai dengan perkembangan umur sang anak.
Menurut ahli psikologi anak, aspek kognitif memainkan peran penting dalam mempengaruhi proses belajar anak. Aspek kognitif banyak ditemukan pada jenis-jenis permainan.
Secara psikologis  perkembangan bermain anak-anak terbagi melalui empat tahap. 

  • Tahap pertama disebut sebagai masa awal yaitu terjadi pada anak yang berusia 0 sampai 24 bulan. Pada tahap ini anak mulai menggerak-gerakkan bagian tubuhnya secara refleks, penguasaan kemampuan penginderaan dan motorik perlu dirangsang untuk mengamati lingkungan sekitarnya. Jenis permainan yang cocok untuk tahap ini adalah kegiatan  bermain yang bebas, spontan, dan tidak perlu ada aturan. Kegiatan-kegiatan yang bisa diberikan kepada anak-anak usia ini yaitu berupa latihan menggunakan dan mempertajam penginderaan seperti meraih, menendang, memukul, merangkak, dan berjalan.
  • Tahap kedua disebut masa tumbuh yaitu anak yang berusia 2 tahun sampai 6 atau 7 tahun. Pada tahap ini anak mulai mampu berpikir simbolik dan berkomunikasi untuk memahami lingkungannya. Cara berpikirnya masih terpusat pada diri sendiri serta aktif menggunakan imajinasinya. Cara bermain yang sesuai untuk anak usia ini adalah dengan mengajaknya berkhayal dan mengklasifikasikan sesuatu seperti bercerita, menggambar, melukis, bermain puzzle dan mewarnai.
  • Tahap ketiga atau disebut dengan masa perkembangan yaitu kelompok anak yang berusia 7 sampai 12 tahun. Pada tahap ini kemampuan berpikir anak meningkat yang ditandai dengan kemampuan mengingat yang lebih baik dan cara berkomunikasi yang lebih lancar. Kegiatan bermain anak-anak pada tahap ini akan mengarah pada kegiatan social play. Anak mulai menaruh minat untuk bermain dengan teman-temannya dan tertarik pada permainan yang menggunakan aturan-aturan tertentu.
  • Tahap keempat disebut sebagai masa remaja yaitu anak yang berusia 12 tahun ke atas.  Pada tahap ini anak-anak sudah dapat berpikir abstrak, membuat hipotesa atau dugaan-dugaan mengenai sesuatu. Anak-anak pada tahap ini memiliki kecenderungan untuk berkelompok dan memilih-milih teman bermain. Pada tahap ini anak-anak mulai menaruh perhatian pada literatur, pengalaman, dan mencari pemecahan-pemecahan persoalan sederhana.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pentingkah Aktifitas Bermain bagi Anak-Anak?

Tidak semua orang sepakat menyatakan adanya manfaat yang bisa diperoleh anak dari aktivitas bermain. Mereka yang tidak sepakat berangapan bahwa bermain merupakan aktivitas hiburan yang hanya sekedar sebagai pengisi waktu luang. Namun sebenarnya, banyak hal yang bisa didapatkan seorang anak jika ia diberikan kesempatan untuk memasuki dunianya, yaitu dunia bermain.
Dunia anak-anak salah satunya adalah kegiatan bermain. Bermain bagi anak-anak merupakan kegiatan yang dilakukan dengan penuh kesenangan dan kepuasan. Kegiatan yang dilakukan dengan senang akan mudah dipelajari. Bermain adalah sarana untuk belajar mengenal kehidupan.
Pengenalan berbagai macam aktivitas kehidupan akan lebih mudah jika anak melakukannya  dengan penuh kesenangan sehingga secara perlahan namun pasti setiap apa yang diajarkan kepada anak akan lebih mudah melalui kegiatan bermain. Melalui aktivitas bermain, anak-anak dapat dengan mudah menguasai berbagai macam keterampilan baik  fisik maupun sosial serta dapat mengembangkan kecerdasan intelektual dan emosional. 
Keterampilan fisik membantu anak dalam membentuk perkembangan tubuh lalu keterampilan sosial membantu anak dalam proses pergaulan. Kecerdasan intelektual diperoleh anak ketika ia menggunakan pikirannya untuk memahami apa yang diajarkan sedangkan kecerdasan emosional diperoleh anak ketika ia menggunakan perasaannya saat berinteraksi dengan teman-temannnya. Proses belajar melalui bermain akan menciptakan suatu pemahaman yang lebih kuat dan mendalam sebab dengan adanya unsur kepuasan tadi, seorang anak akan lebih mengingatnya.

Jadi banyak manfaat yang bisa diperoleh dari aktivitas bermain. Bermain dapat membentuk karakter anak, membantu perkembangan tubuh, membantu dalam proses pergaulan, dan bermain memiliki peran dalam membentuk kepribadian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS